Onci Dan Bunga Mawar

Pada suatu hari Onci si kelinci kecil berlibur ke rumah Neneknya di desa. Onci senang sekali karena suasana rumah Neneknya benar-benar berbeda dengan suasana rumahnya di kota. Rumah Nenek punya halaman depan yang cukup luas dengan gerbang kayu yang ditumbuhi bunga mawar di kanan kirinya.

“Wow, cantik sekali bunga-bunga mawar ini!!” pekik Onci senang. Mawar di halaman depan rumah Nenek berwarna-warni. Ada yang merah tua, merah muda dan kuning. Onci sangat tertarik dan ingin memetik bunga berwarna merah tua menggemaskan yang mekarnya hampir penuh. Tapi “Ouchhhh!” teriak Onci tertahan. Ternyata dia tertusuk duri mawar. Tidak lama Nenek datang dari dalam rumah, dengan muka khawatir Nenek menanyakan apa yang terjadi pada Onci.

“Oh…Onci kena duri mawar ya…? Sini, Nenek obati dulu,” kata Nenek dengan nada bicara dan senyum menenangkan.

Setelah selesai memplester tangan Onci, Nenek kembali mengajak Onci melihat-lihat bunga mawar.

“Ah tapi Nek, aku tidak mau tertusuk duri lagi,” kata Onci.
“Tenang Onci, masih mau bunga mawarnya kan? Sini biar Nenek petikkan untukmu.” Lalu Nenek mengajari Onci bagaimana caranya agar kita bisa memetik bunga mawar dengan aman tanpa tertusuk duri.

“Pertama-tama, kita siapkan dulu alat-alat yang akan digunakan. Onci tolong Bantu Nenek ambil plastik, kain perca dan satu gayung air ya!” ujar Nenek.

Onci awalnya bingung alat-alat itu akan dipakai untuk apa, tapi ia menurut saja. Setelah semua alat yang dibawa Onci siap, Nenek mulai memilih bunga-bunga mawar yang masih segar dan cantik. Ternyata Nenek juga sudah mempersiapkan pisau taman kesayangannya untuk dipakai membersihkan duri dari tangkai mawar yang dipilihnya.

“Jadi kita buang dulu durinya ya Onci,” kata Nenek, disambut anggukan senang dari Onci. Setelah itu Nenek memotong tangkai mawar dan menyisakannya sepanjang 25 sentimeter.
“Kenapa harus disisakan Nek?” tanya Onci.
“Supaya nantinya si mawar masih bisa minum air, meskipun sudah dipotong dari pohonnya, Nak,” jawab Nenek.

Selesai memotong tangkai mawar, Nenek meminta barang-barang yang tadi telah disiapkan oleh Onci. Dengan terampilnya Nenek memasukkan tiga tangkai mawar ke dalam kantong plastik bening. Tangkai mawar tadi hanya dibenamkan setengahnya lalu Nenek menuangkan sedikit air ke dalam kantong plastik tadi.

“Biar mawarmu tetap segar dan cantik berhari-hari, Onci..” jelas Nenek sambil tersenyum.

Tak lama kemudian kantong plastik sudah selesai diikat dan, “Nihhh…bunga mawar Onci sudah siap,” ucap Nenek.

“Horeeee! Bunga mawar cantikku siap dipajaaang!” Hari itu Onci senang sekali membawa kantong bunga mawarnya kemana-mana dan tentu saja Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Neneknya yang baik hati.

“Terima kasih Nenek sayaaang!”
Begitulah akhirnya, Onci jadi tahu bahwa untuk memetik bunga mawar tidak boleh sembarangan petik saja, tetapi harus berhati-hati.