UGI Si Anak Nakal

Ugi adalah anak tunggal dari sebuah keluar yang tinggal di tepi hutan. Pekerjaan ayah Ugi adalah seorang petani yang berkebun di pinggiran hutan. Suatu minggu Ugi disuruh ibunya untuk membawa makanan untuk santap siang ayahnya di ladang. Memang dasar Ugi anak malas, bukannya mengantarkan makanan, tetapi malah menangkap kupu-kupu di perjalanan menuju ladang.

”Ah..kupu-kupu yang cantik, aku ingin menangkapnya” teriak Ugi ketika melintas taman bunga di perjalananya. Akhirnya Ugi meletakkan makanan dan langsung mengejar kupu-kupu tersebut.

Tidak terasa, pengejaran Ugi untuk mendapatkan kupu-kupu akhirnya membawa Ugi sampai masuk kedalam hutan. Dan akhirnya ia merasa bahwa dirinya sudah jauh dari rumah dan kini ia tersesat dan tidak tahu kemana ia akan berjalan.

Sejenak ia merenung, ia menyesal kalau ia telah teledor dan tidak mengindahkan perintah ibunya untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang.

Didalam hutan, Ugi bertemu dengan monyet dan harimau. Ugi sangat takut sekali, si monyet dan harimau berlomba mencarikan makanan bagi Ugi. Ternyata binatang di hutan tersebut adalah hewan yang telah kabur dari sirkus. Akhirnya mereka berteman dan Ugi menjadi lupa dengan rumahnya.

Pada suatu malam, datanglah segerombolan orang dengan membawa senjata masuk kedalam hutan. ”Wah gawat, mereka adalah orang-orang dari sirkus yang mencari aku”, kata harimau dengan gemetar. ”Iya Ugi, tolonglah kami, mereka mencari kami agar bisa bermain lagi di sirkus”, bisik si monyet.

”Jangan takut teman-teman, aku akan membantu kalian” kata Ugi sambil menenangkan teman-teman hewan di hutan tersebut. Ugi mengatur strategi agar nanti malam para pemburu menginggalkan hutan.

Ugi dan kawan-kawan mulai mendatangi tenda para pemburu, pertama mereka melempari dengan batu kecil, sehingga para pemburu merasa ketakutan. Dibantu oleh suara burung hantu yang sangat menyeramkan, membuat bulu kuduk para pemburu berdiri. Suasana makin menakutkan ketika Ugi berdiri diatas pohon sambil melototkan matanya.

Akhirnya para pemburu tidak tahan lagi, mereka lari pontang panting meninggalkan hutan, dan semua senang serta berterima kasih kepada Ugi berkat ide cemerlang-nya. Ugi merasa senang tetapi dia merasa rindu dengan ibu ayahnya, tidak terasa sudah seminggu ia berada di dalam hutan.

Semua binatang penghuni hutan merasa sedih kalau Ugi ingin pulang kembali kerumahnya, ”Jika itu keinginanmu, kami tidak bisa menahanmu disini, kami bisa antar kamu pulang”, harimau berkata sambil berkaca-kaca. Mereka-pun mengantarkan Ugi keluar dari hutan.

”Wah..benar….benar..ini adalah jalan dimana aku mulai tersesat.”, ”Itu…itu..bekal yang tertinggal seminggu yang lalu, wah terima kasih teman-teman”. Ugi sangat senang sekali. Namun para binatang penghuni hutan semuanya sedih. ”Baiklah Ugi, kiranya aku sampai disini saja mengantarkanmu, sebab jika aku terlalu jauh nanti aku ditangkap oleh orang sirkus lagi…” sedih sang harimau.

”Jangan takut teman-teman, sebab aku pasti akan kembali kedalam hutan dan bermain dengan kalian” kata Ugi menenangkan teman-temannya. Merekapun berpisah dan binatang-binatang tadi masuk kembali kedalam hutan.

Ibu Ugi sangat gembira melihat Ugi pulang. Ugi menceritakan semua pengalamannya dan berjanji tidak akan nakal lagi serta berjanji menjadi anak yang baik.