Laba-laba dan Lalat

Suatu hari, angin beristirahat setelah sekian lama bertiup. Di puncak bukit, dibalik batu besar, angin tertidur panjang. Sementara itu, para binatang mulai merindukan angin. Merekapun mengirimkan laba- laba untuk mencari angin.

Tidak lama, laba-laba menemukan angin dan membangunkannya. Angin tidak suka tidurnya diganggu oleh laba-laba. Anginpun mengusir laba-laba dan kembali tidur.

Karena laba-laba berjalan dengan perlahan, butuh waktu yang lama baginya turun dari bukit. Dalam perjalanannya, dia bertemu lalat yang juga dikirim untuk mencari angin. Laba-laba berbohong kepada lalat dengan mengatakan bahwa ia telah menemukan angin dan berhasil membujuknya. Padahal, sebenarnya angin mengusir laba-laba. Mendengar berita bagus itu, lalat pulang lebih dulu dan berencana mengakui bahwa ia yang terlebih dulu bertemu angin, bukannya laba-laba. Ia berharap akan mendapatan pujian dari para binatang.

Rencana berjalan lancar. Ia tiba di bawah sebelum laba-laba. Dengan berbohong, lalat menceritakan perjalanan beratnya untuk menemukan angin. Para binatang merayakan keberhasilan lalat dan memuji lalat setinggi langit. Sementara, saat laba-laba pulang, ia diusir oleh para binatang karena tidak berhasil menemukan angin.

Sejak saat itulah laba-laba dan lalat menjadi musuh. Laba-laba sengaja membuat jebakan untuk membunuh dan memakan lalat. Sementara itu, angin sudah bangun dari tidur dan mulai bertiup kembali.